Semarang Punya


Inilah beberapa tempat di Semarang.

Semarang atau orang asing yang berkulit putih bermata cipit menyebutnya San Bao Long alias Semarang tempo doeloe.

Lawang Sewu

Keunikan Dibalik Angkernya Bangunan Peninggalan Belanda

Inilah tempat yang dibilang orang-orang yang paling anker di Indonesia. 🙂

Unik gak?

Semarang gitu.. 🙂

tetapi tau gak sejarahnya gimana?

Terletak di komplek tugumuda, dahulu merupakan gedung megah berbaya art deco, yang
digunakan Belanda sebagai kantor pusat kereta api ( trem ), atau lebih dikenal dengan Nederlandsch Indische Spoorweg Maschaappij ( NIS ). Bangunan karya Arsitek Belanda Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J Queendag menurut catatan sejarah dibangun tahun 1903, kemudian diresmikan pada tanggal 1 juli 1907.Masyarakat Semarang lebih mengenal gedung ini dengan sebutan Gedung LaswangSewu, mengingat gedung ini memiliki jumlah pintu dalam jumlah banyak, yangt dalam arti kiasan banyak berarti jumlahnya seribu atau lebih , yang dalam bahasa jawa LawangSewu.Lawang berarti pintu dan Sewu berarti seribu.
Dalam perkembangannya setelah kemerdekaan digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Indonesia ( DKARI ) atau sekarang PT. Kereta Api Indonesia. Kemudian untuk kepentingan militer, yaitu sebagai kantor KODAM IV Diponegoro ( yang kini dipusatkan di Watu Gong ), dan terakhir digunakan sebagai Kantor Wilayah Departemen Perhubungan Jawa Tengah. Saat ini gedung yang masuk dalam 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang digunakan sebagai objek wisata dengan fasilitas berupa peninggalan sejarah arsitek bangunan kuno dan antik, ada ruang bawah tanah dan menara informasi, sering pula digunakan sebagai tempat pameran dalam event tertentu.
naah,, yang paling unik ya itu dia, gedungnya punya 1000 pintu..
seribu setan juga mungkin ya..
🙂
 apa lagi yang dipunya Semarang?
Tugu Muda
   
Tugu Muda persis di depan Lawang Sewu. Jadi, habis uji nyali bisa cuci mata dulu di sini.. hehehe
Sejarahnya..??
Tugu Muda adalah sebuah monumen di Semarang, berlokasi di pusat bundaran tugu muda. Monumen ini dibangun di tahun 1953 untuk mengenang heroisme pejuang Semarang melawan penjajah Jepang yang dikenal sebagai pertempuran selama lima hari di kota Semarang dari tanggal 14-19 Oktober 1945.
Merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu. Bangunan yang berada disekitar tugumuda adalah lawang sewu, Kantor BDNI, bakal Rumah Dinas Gubernur Jateng, Museum Manggala Bakti dan Katedral.
 Bermula dari ide untuk mendirikan monumen yang memperingati peristiwa Pertempuran Lima hari di Semarang. Pada tanggal 28 Oktober 1945, Gubbernur Jawa Twngah, Mr. Wongsonegoro meletakkaan batu pertama pada lokasi yang direncanakan semula yaitu didekat Alun-alun. Namun karena pada bulan Nopember 1945 meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949, oleh Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), diprakarsai ide pembangunan tugu kembali, namun karena kesulitan dana, ide ini jugaa belum terlaksana.
Tahun 1951, Walikota Semarang, Hadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda, dengan rencana pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi sekarang ini. Desain tugu dikerjakan oleh Salim, sedangkan relief pada tugu dikerjakan oleh seniman Hendro. Batu yang digunakan antara lain didatangkan dari kaliuang dan Paker. Tanggal 10 Nopember 1951, diletakkan batu pertama oleh Gubernur Jateng Boediono dan pada tanggal 20 Mei 1953, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, Tugu Muda diresmikaan oleh Soekarno, Presiden Republik Indonesia. Hingga sekarang, cukup banyak perubahan yang telah dilakukan terhadap arca di sekitar tugu muda, antatra lain pembuatan taman dan kolam.
Bangunan ini sampai sekarang masih berdiri tegak di tengah persimpangan Jalan Sutomo, Jalan Pandanaran, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Soegiyapranoto, para pejuang dari Semarang (waktu itu) pantang menyerah, penjajahan Jepang dilawan sampai titik darah penghabisan, dan heroisme masyarakat setempat ketika melawan penjajah dikenal sebagai pertempuran lima hari dari tanggal 14-18 Oktober 1945.Menurut dia, Tugu Muda Semarang berbentuk lilin mengandung makna semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam.

Pada kaki tugu ini terdapat relief yang menggambarkan kesengsaraan rakyat Indonesia saat adanya penjajahan Jepang.

Tugu Muda Semarang, oleh Pemprov Jateng dijadikan salah satu di antara beberapa daya tarik wisata yang ada di Kota Semarang.

naah sekarang kita ke Tawang dulu ya..

masih dalam konteks cuci mata.. heheeh

eh, ke Simpang Lima dulu lah,, di sana lebih rame..

🙂

Simpang Lima

Siang gak enak, malam aja lebih nyantai..

Simpang lima inilah yang tempo doeloe dijadikan sebagai alun-alun, tapi sekarang sudah berbeda fungsi. 😦

Gak percaya..??

Ini buktinya..

Sekarang kita ke Tawang..

Ada yang mau pergi..??

kok danau?

itu namanya Polder tepat di depannya stasiun taawng..

kata orang sih untuk mencegah banjir..

Loh..?? itu bukannya tempat sampah yang besar ya..??

:p

Tawangnya mana? masa cuma depannya?

  

Loh om?? kok banjir..??

katanya ada polder….??

maaf nak, poldernya sudah jadi tempat sampah…xixixixi

itu cuma intermeso saja..

Ini dia yang aslinya.. Lumayan kan..?? Lumayan seram.. hehehehe

teerus kemana lagi..??

yang dekat aja ya..

Kota Lama..

Apa itu?

Kota Lama adalah Belanda di Semarang, jadi ngapain jauh-jauh ke belanda kalo di sini ada.. 🙂

Ini gereja Blenduk(Belanda-red) sekarang jadi gereja GPIB Immanuel.

Dan ini daging blenduk eh, sorry keceplosan.. 🙂

Ini lagi yang perlu ditambahi..

Tuh pabrik rokok jaman susah..

🙂

apa lagi..??

daerah Gubernuran aja ya..

Horas AUDISIE!

Leave a comment

Top Clicks

  • None